Ternyata Ini 4 Alasan Mengapa Media Sosial Dapat Menimbulkan Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja! Yang Mana Paling Berbahaya?
Di zaman yang sudah maju ini, teknologi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Segala macam pembayaran, belanja kebutuhan, urusan pekerjaan, terutama di situasi pandemi seperti ini, kita selalu ketergantungan pada smartphone. Bahkan kita pasti pernah dengar orang berkata, ‘’aku gak bisa kalo hidup tanpa handphone’’. Tak luput dari peran media sosial yang membantu manusia untuk melakukan interaksi secara virtual. Media sosial digunakan mulai dari anak-anak, remaja, hingga para orang tua sekalipun mempunyai akun media sosialnya masing-masing.
Dilansir dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bahwa 98% Anak dan Remaja Indonesia tahu internet dan 79,5 persen diantaranya merupakan pengguna internet. Ini membuktikan bahwa eksistensi media sosial di kalangan anak maupun para remaja sudah semakin luas.
Memang benar bahwa media sosial dapat membantu anak dan para remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka secara luas, meningkatkan keterampilan, dan sekedar untuk hiburan bagi para anak dan remaja sendiri. Tapi, tahukah kamu bahwa peran media sosial juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental pada remaja? Berikut 4 alasan mengapa media sosial dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental pada remaja!
Media Sosial yang Membuat Hilangnya Rasa Percaya Diri
Sering kita mendengar kata Insecure. Sebenernya apa sih Insecure itu? Insecure sendiri ialah kondisi dimana seseorang merasa tidak percaya diri, suka membandingankan dirinya dengan orang lain, atau merasa tidak aman pada dirinya sendiri. Faktor terbesar rasa Insecure ini muncul karena sosial media, terutama pada kalangan remaja. Rasa kehilangan percaya diri ini dialami para remaja ketika melihat unggahan temannya atau artis-artis terkenal di sosial media yang sedang liburan misalnya, atau sudah sukses, atau terlihat cantik secara fisik, dan hal-hal seperti inilah yang membuat kalangan remaja mudah kehilangan kepercayaan dirinya sendiri akibat muncul perasaan iri dan membandingkan hidupnya dengan orang lain. Padahal seperti yang sudah kita tahu bahwa apa yang kita lihat di media sosial belum tentu sama seperti realitanya. Misalnya, kita sering melihat unggahan artis yang tersenyum bahagia bersama pacarnya di media sosial, lalu seminggu kemudian muncul berita bahwa sang artis tersebut telah putus akibat diselingkuhi oleh pacarnya tersebut. Ini membuktikan bahwa media sosial dijadikan sebagai ajang untuk menunjukkan sisi sempurnanya orang-orang walaupun terkadang tak seindah realitanya.
Gangguan Kecemasan yang Berlebih
Percaya atau tidak, sosial media dapat menimbulkan gangguan kecemasan, terutama pada orang yang sudah dalam tahap kecanduan sosial media. Seseorang yang selalu menghabiskan waktunya di sosial media, ketika ia sedang tidak menggunakan smartphone, hal yang ia rasakan adalah perasaan cemas. Orang yang memiliki gangguan kecemasan yang berlebih tersebut, akan selalu mengecek smartphone nya secara terus menerus, sehingga jika ia sedang tidak menggunakan sosial media atau sedang tidak menggunakan smartphone, ia akan merasa tertinggal walaupun hanya sebentar. Tentunya hal ini akan sangat berbahaya, dan sudah dalam tahap kecanduan. Kita semua pasti tahu bahwa kata kecanduan saja sudah menimbulkan risiko buruk karena perasaan yang tidak dapat kita kendalikan tersebut.
Cyberbullying
Media sosial kini menjadi wadah bagi kehidupan masyarakat karena memang manfaatnya yang sangat banyak. Tak dipungkiri, bahwa justru media sosial juga lah yang menjadi wadah kejahatan di bidang teknologi, terutama di kalangan remaja. Salah satunya ialah, Cyberbullying. Cyberbullying merupakan tindakan perundungan yang dilakukan di internet atau dunia maya. Tindakannya berupa mengunggah foto yang memalukan korban, menulis komentar kebencian atau kata-kata jahat di kolom komentar korban, dan tindakan buruk lainnya yang bertujuan untuk menakuti atau mempermalukan korban tersebut. Perilaku ini sangat berdampak pada kesehatan mental korban.
Seberapa bahayakah tindakan cyberbullying ini? Tindakan ini akan membuat emosi yang tidak stabil pada sang korban, juga timbul keingininan untuk menutup diri di lingkungan sosialnya, bahkan dalam kasus yang ekstrim, tindakan perundungan online ini dapat menyebabkan depresi hingga bunuh diri.
Insomnia
Adiksi terhadap media sosial dapat membuat seseorang menderita insomnia. Adiksi ini disebabkan karena perasaan tidak puas dalam melakukan aktivitasnya di media sosial, sehingga seseorang tersebut akan memakainya secara berkepanjangan. Efek sampingnya, seseorang tersebut dapat mengalami gangguan tidur, salah satunya insomnia. Insomnia merupakan gangguan kesulitan tidur yang dialami seseorang. Kondisi ini bukan hanya termasuk gangguan kesehatan pada fisik, tetapi juga dalam gangguan kesehatan pada mental. Seseorang yang insomnia, khususnya remaja akan menimbulkan emosi yang tidak stabil pada dirinya sendiri. Emosi yang tidak stabil inilah yang akan memunculkan adanya depresi pada remaja tersebut. Insomnia juga dapat membawa pengaruh pada akademis remaja di sekolah serta menurunnya konsentrasi terhadap pembelajarannya selama di sekolah. Tentu sangat berbahaya bukan?
Nah, itulah 4 alasan mengapa media sosial dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental pada remaja. Media sosial memang sangat penting untuk kita semua, tapi ambil manfaatnya dan batasi penggunaan yang berlebihan yang dapat berpengaruh buruk pada kita. Jangan sampai rasa kecanduan terhadap media sosial menyelimuti kita, terutama kalangan remaja yang perjalanannya masih panjang. Yuk, sayangi dirimu dengan menjaga mentalmu mulai dari hari ini!
Komentar
Posting Komentar